Selamat datang kembali, para pemirsa setia! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas sesi ke-34, yaitu manasik ke-34 dalam rangka pelaksanaan ibadah Haji. Pada tanggal 10 Dzulhijjah, setelah melaksanakan lempar jumrah di Aqabah, kita kembali ke Mekkah untuk melaksanakan thawaf ifadah. Agar aktivitas selanjutnya lebih santai, disarankan untuk melaksanakan thawaf ifadhah pada tanggal 10 Dzulhijjah ini.
Manfaat Melaksanakan Thawaf Ifadhah pada Tanggal 10 Dzulhijjah
Melaksanakan thawaf ifadhah pada tanggal 10 Dzulhijjah memiliki manfaat yang cukup signifikan. Dengan melaksanakan thawaf ini secara mandiri, maka jamaah akan merasa lebih tenang dan santai. Sebaliknya, jika kita menunda melaksanakan thawaf ifadhah setelah melakukan aktivitas di Mina, hal ini akan semakin menyulitkan kita.
Prosedur Melaksanakan Thawaf Ifadhah
Tahukah kamu bahwa tahap ini sudah pernah kita bahas pada sesi ke-18 sebelumnya? Jika kamu belum mengikuti sesi tersebut, tidak perlu khawatir. Akan ada penjelasan singkat mengenai tahap ini pada sesi ini. Mengenai tata cara thawaf ifadhah, prosedurnya mirip dengan thawaf wajib yang lainnya. Namun, yang membedakan adalah pada tahap akhir, setelah thawaf ifadhah, kita akan melanjutkannya dengan melakukan Sa’i dan tahallul kedua.
Setelah Thawaf Ifadhah, Dilanjutkan dengan Sa’i dan Tahallul Kedua
Setelah melaksanakan thawaf ifadhah, kita akan melanjutkannya dengan melakukan Sa’i dan tahallul kedua. Sa’i adalah berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah. Setelah melaksanakan Sa’i, maka semua larangan yang ada dalam kategori larangan ihram akan menjadi halal. Dengan demikian, kita dapat kembali melakukan segala aktivitas yang sebelumnya dilarang selama dalam ihram.
Kembali ke Mina untuk Melaksanakan Mabit
Setelah tuntas dengan thawaf ifadhah, Sa’i, dan tahallul kedua, pada tanggal 11-13 Dzulhijjah, kita akan kembali ke Mina. Di Mina, kita akan melaksanakan mabit serta melakukan hal-hal yang berkaitan dengan mabit di Mina tersebut. Keputusan untuk melakukan mabit di Mina ini berhubungan langsung dengan sesi sebelumnya, dimana keduanya jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Penutup
Demikianlah pembahasan singkat mengenai tata cara melaksanakan thawaf ifadhah dan hari raya Haji di Mekkah. Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat dan memberikan gambaran yang lebih jelas bagi pemirsa setia channel Arshaka. Kami, sebagai pimpinan Arsaka cabang Bangkalan dan Surabaya, berharap untuk senantiasa memberikan yang terbaik bagi para tamu-tamu Allah. Dengan demikian, kami berharap agar ibadah Haji kita semua menjadi lancar dan diterima oleh Allah SWT. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.