Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sebelumnya, kita telah membahas tentang tata cara shalat jenazah. Pada kesempatan yang berbahagia ini, kita akan membahas tentang wada’. Apakah Anda sudah melaksanakan umroh dan haji? Sebagai seorang muslim, tentunya ini adalah pilihan yang sangat berarti dalam menjalankan ibadah kita.
Dalam perjalanan ibadah haji dan umrah, terdapat sesi yang bernama wada’. Wada’ merupakan momen pamitan dengan Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam baik ketika berada di Madinah maupun ketika hendak pulang ke tanah air. Dalam artikel ini, kita akan mempelajari tentang pentingnya wada’ dan tawaf wada’ dalam ibadah haji dan umrah.
Wada’ di Madinah
Saat kita tiba di Madinah setelah perjalanan dari Indonesia, kita menghabiskan waktu selama 5 hingga 8 hari di sana sebelum melanjutkan perjalanan ke Mekkah. Di saat itulah, kita melaksanakan wada’ kepada Rasulullah. Selain sebagai tanda pamitan kepada Rasulullah, wada’ ini juga memiliki makna penting dalam akhlak kita sebagai muslim. Dengan melaksanakan wada’, kita berharap agar Allah menerima ziarah kita ke Madinah dan memberikan kesempatan untuk kembali ke sana di waktu yang lain.
Wada’ sebelum Pulang ke Indonesia
Ketika tiba saatnya untuk pulang ke tanah air setelah menyelesaikan ibadah haji atau umrah, wada’ dilakukan di Mekkah dengan cara melakukan tawaf wada’. Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai status hukum tawaf wada’. Beberapa ulama menganggapnya sebagai wajib, sementara yang lain menganggapnya sebagai sunnah dalam ibadah haji. Jika seorang muslim sedang dalam kondisi haid, mereka tidak perlu memasuki Masjidil Haram, tapi cukup berdiri di luar masjid dan melambai-lambaikan tangan sebagai tanda pamitan meninggalkan kota Mekkah. Namun, bagi yang memungkinkan, sangat disarankan untuk melaksanakan tawaf wada’ karena ini merupakan puncak dari ibadah kita selama berada di Mekkah.
Ritual Thawaf Wada’
Tawaf wada’ dilakukan dengan cara yang sama seperti tawaf pada umumnya, tetapi dengan beberapa perbedaan. Pertama, kita harus niat secara khusus dengan membaca nawaitufa Wada’. Setelah itu, kita melakukan tujuh putaran di sekitar Ka’bah seperti dalam tawaf biasa. Selama putaran tawaf, kita membaca dzikir seperti subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar, dan seterusnya. Ketika sampai di Rukun Yamani, kita membaca doa khusus yaitu “Robbana Atina Hasanah waqina adzabannar”. Setelah menyelesaikan tujuh putaran, berarti kita telah menyelesaikan tawaf wada’.
Keutamaan Berdoa di Multazam
Jika memungkinkan, sebaiknya kita memilih tempat yang strategis untuk berdoa setelah tawaf wada’, yaitu di Multazam. Multazam adalah tempat yang berada di antara Hajar Aswad dan pintu masuk ke Hajar Ismail. Di tempat ini, doa-doa kita memiliki nilai penting karena merupakan doa terakhir yang kita panjatkan sebelum meninggalkan Mekkah. Kita bisa berdoa agar Allah memberikan kesempatan untuk kembali ke Mekkah dan Madinah di waktu yang lain, serta bertemu dengan Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Pada akhirnya, wada’ merupakan momen penting dalam ibadah haji dan umrah. Melalui wada’, kita memohon kepada Allah agar ziarah kali ini bukan yang terakhir, serta berharap untuk kembali ke Mekkah dan Madinah di waktu yang lain. Tawaf wada’ menjadi bentuk pamitan dengan Rasulullah sebelum pulang ke tanah air, dan dilaksanakan dengan niat dan putaran seperti tawaf pada umumnya. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai wada’ dalam ibadah haji dan umrah.
Terima kasih atas kesetiaan saudara-saudara sekalian dalam mengikuti bimbingan manasik. Kami akan selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi setiap tamu Allah. Jika saudara-saudara sekalian memiliki pertanyaan atau membutuhkan informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi kami. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!