Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Tata cara SAI. Sebelumnya, kita telah membahas tentang Macam-macam thawaf dalam Haji dan Umroh. Dalam ibadah umroh, perjalanan Sa’i adalah salah satu rangkaian yang penting dan harus dilakukan setelah menyelesaikan thawaf. Perjalanan ini merupakan ekspresi dari usaha yang dilakukan oleh Siti Hajar ketika mencari air untuk Nabi Ismail yang baru lahir. Dalam bahasa, Sa’i memiliki arti perjalanan atau berusaha. Melalui perjalanan ini, umat muslim diperintahkan untuk menelusuri jarak antara Bukit Sofa dan Bukit Marwah sebanyak tujuh kali.
Pentingnya Memahami Tata Cara Sa’i
Perlu diketahui bahwa perjalanan Sa’i harus dilakukan dengan benar sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar perjalanan Sa’i dianggap sah.
1. Dimulai setelah Thawaf
Saat memulai perjalanan Sa’i, umat muslim tidak boleh langsung masuk ke dalam Sa’i tanpa melakukan thawaf terlebih dahulu. Thawaf adalah salah satu rangkaian wajib dalam ibadah umroh dan harus dilakukan sebelum perjalanan Sa’i.
2. Menyempurnakan Tujuh Kali Perjalanan
Perjalanan Sa’i harus dilakukan sebanyak tujuh kali antara Bukit Sofa dan Bukit Marwah. Penting untuk menjalankan perjalanan ini dengan lengkap, jadi harus tepat tujuh kali.
3. Melakukan dengan Tertib
Perjalanan Sa’i harus dilakukan secara tertib dan sesuai urutan yang telah ditentukan. Tidak boleh dimulai dari belakang atau membalik urutan perjalanan. Dimulai dari Bukit Sofa dan berakhir di Bukit Marwah.
Bacaan Doa saat Memulai Perjalanan Sa’i
Sebelum memulai perjalanan Sa’i, terdapat beberapa doa yang wajib dibaca dan dihafal selama melaksanakan sa’i dari awal sampai akhir.Para Jamaah harus membaca doa yang telah ditentukan. Doa ini merupakan doa umum yang biasa dibaca saat memulai perjalanan Sa’i. Berikut adalah niat dan doa sa’i yang harus dipahami dengan benar sebelum melaksanakan ibadah haji atau umroh.
Doa Niat Melaksanakan Sa’i
أَبْدَأُ بِمَا بَعْدَ اللَّهِ بِهِ وَرَسُولُهُ
Abda ubimaa ba’da Allahu bihi Warasuuluh
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ. فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا. وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
Innasshafaa wa marwata min sya’aairillaah faman hajjal baita awi’tamara fallaa junaaha ‘alaihi ansyathawwa fabi himaa wamantathawwa ‘akhairan fa innallaha syaakirun ‘aliim.
Doa Sa’i di Lampu Hijau
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ وَتَكَرَّمْ وَتَجَاوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ إِنَّكَ تَعْلَمُ مَالاَ نَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ اللهُ الاَعَزُ الاَكْرَمُ.
“Robbighfir Warham Wa’fu Watakarrom Watajawaz Ammata’lam Innakata’lam Malana’lam Innaka Antallhul Aa’zul Akrom.”
Doa ini perlu dihafal dengan benar, karena saat perjalanan Sa’i tidak diperbolehkan membaca bacaan-bacaan tertentu kecuali saat memasuki “lampu hijau”.
Mengapa Doa Sa’i Perlu Dihafalkan
Mengapa doa Sa’i perlu dihafalkan? Sebabnya adalah agar umat muslim tidak repot-repot harus melihat buku saat melakukan Sa’i. Dalam rangkaian ibadah umroh, hanya ada dua hal yang harus dihafal, yaitu doa Sa’i dan tata cara minum air zam-zam. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mempelajari dan menghafal doa Sa’i agar pelaksanaan ibadah umroh dapat dilakukan dengan baik dan lancar.
Dalam melakukan ibadah umroh, perjalanan Sa’i merupakan salah satu rangkaian yang penting dan harus dilakukan dengan benar. Sa’i merupakan ekspresi dari usaha yang dilakukan oleh Siti Hajar untuk mencari air lari kesana kemari. Penting untuk memahami tata cara perjalanan Sa’i, dimulai setelah thawaf, menyempurnakan tujuh kali perjalanan, dan dilakukan dengan tertib. Sebelum memulai Sa’i, umat muslim harus membaca doa yang telah ditentukan. Doa ini perlu dihafal agar pelaksanaan perjalanan Sa’i dapat dilakukan tanpa kesulitan. Dengan memahami dan melaksanakan perjalanan Sa’i dengan baik, ibadah umroh kita akan menjadi lebih bermakna dan berharga dalam mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.