Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh para pembaca setia arsakha. Di manasik kali ini, kita akan membahas tentang macam-macam thawaf bagi orang yang melakukan Haji maupun Umroh. Setelah sebelumnya Kita telah membahas persiapan menuju thawaf. Dalam ibadah ini, terdapat tiga jenis thawaf yang perlu kita ketahui. Pada tulisan ini, kita akan menjelajahi thawaf wajib, thawaf sunnah, dan thawaf wada’. Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita memahami apa yang dimaksud dengan masing-masing thawaf tersebut.
Thawaf Wajib
Thawaf wajib adalah thawaf yang selalu dimulai dengan ihram dan dilanjutkan dengan Sa’i. Saat melakukan thawaf wajib, kita harus berihram terlebih dahulu dengan niat “Labbaik Allahumma hajjan” atau “Labbaik Allahumma Umrotan”. Jika thawaf tidak dimulai dengan niat ihram ini, maka thawaf tersebut tidak dianggap sebagai thawaf wajib, melainkan thawaf sunnah. Thawaf wajib juga disebut sebagai thawaf rukun dalam pelaksanaan Haji maupun Umroh. Thawaf ini tidak bisa diganti dengan pembayaran Dam, melainkan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Beberapa orang mungkin mengalami kejadian tidak terduga saat melakukan thawaf wajib. Misalnya, ada seorang individu yang sedang melakukan thawaf wajib dan tiba-tiba bertabrakan dengan orang lain yang sedang pulang ke hotel. Orang tersebut kemudian mengganti bajunya dengan baju biasa dan berkata, “Wong Allah sudah tahu, Ustaz, bahwa saya tidak mampu.” Ternyata orang tersebut harus membayar Dam karena ia melanggar peraturan ihram dengan menggunakan pakaian jahit. Akhirnya, orang tersebut harus menyembelih seekor kambing dengan harga 400 riyal. Insiden seperti ini mungkin membuat trauma pada individu tersebut, sehingga dia enggan untuk melakukan umroh kembali. Pengetahuan yang mendalam mengenai ibadah sangat penting dalam mencegah kejadian seperti ini.
Thawaf Sunnah
Thawaf sunnah dilakukan setiap kali kita masuk ke dalam Masjidil Haram, jika memungkinkan. Ibadah ini melibatkan melakukan tujuh putaran thawaf dengan niat “Niat saya melakukan thawaf sunat selama putaran karena Allah.” Caranya sama dengan thawaf wajib. Setelah tujuh putaran thawaf, kita dapat melakukan ibadah-ibadah tambahan seperti salat di belakang maqom Ibrahim dan munajat di Multazam.
Setelah menyelesaikan tujuh putaran thawaf, kita dapat melaksanakan salat sunnah di belakang maqom Ibrahim. Niatnya adalah salat sunnah 2 rakaat karena Allah. Tempat ini sangat istimewa karena berdekatan dengan Multazam, di antara pintu Ka’bah dan Hajar Aswad. Kita dapat berdoa dan menangis kepada Allah di tempat ini. Mengambil waktu untuk monolog kepada Allah adalah pengalaman yang sangat berharga. Juga, kita dapat mengunjungi Hijr Ismail yang terletak di sebelah utara. Di sana, kita akan menemukan tempat-tempat yang diyakini mustajabah, seperti Pancuran Emas. Setelah menunaikan thawaf sunnah, minum air zam-zam adalah hal yang sangat penting. Air zam-zam memiliki banyak manfaat yang luar biasa, dan Allah mengizinkan kita untuk meminumnya. Oleh karena itu, saya sangat menyarankan agar kita semua menghafal doa saat meminum air zam-zam, yaitu: “Allahumma inni as’aluka Ilman Nafiah, Wa Rizqan Wasi’an, Wa Syifā’an Min Kulli Dā’in.” Doa ini sangat penting karena memohon ilmu yang bermanfaat dan rezeki yang luas kepada Allah. Jika doa ini diterima oleh Allah, maka biaya perjalanan haji atau umroh kita akan digantikan berlipat-lipat.
Thawaf Wada’
Thawaf wada’ merupakan puncak dari ibadah thawaf di Mekah. Setelah melakukan thawaf ini, kita akan meninggalkan kota suci Mekah untuk kembali ke negara masing-masing. Selama thawaf wada’, ada beberapa ibadah yang perlu kita lakukan setelah menyelesaikan tujuh putaran thawaf. Pertama-tama, kita harus melaksanakan salat di belakang maqom Ibrahim sebagai salat sunnah. Kemudian, berdoa atau munajat kepada Allah di Multazam. Di samping Multazam, terdapat Hijr Ismail yang juga merupakan tempat yang sangat istimewa. Kita bisa salat di atasnya, atau berdoa di sana. Terakhir, kita harus minum air zam-zam sebelum meninggalkan Mekah. Air zam-zam memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesehatan kita, dan Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk meminumnya.
Kesimpulan
Dalam ibadah Haji maupun Umroh, menjalankan macam-macam thawaf dengan benar dan sungguh-sungguh sangatlah penting. Thawaf wajib harus dilakukan dengan niat ihram dan dilanjutkan dengan Sa’i, dan tidak boleh diganti dengan Dam. Thawaf sunnah dilakukan setiap kali kita masuk ke dalam Masjidil Haram, dan kita dianjurkan untuk melakukan thawaf 7 putaran. Setelah itu, kita dapat melaksanakan ibadah-ibadah tambahan seperti salat di belakang maqom Ibrahim, berdoa di Multazam, dan minum air zam-zam. Thawaf wada’ adalah ibadah terakhir sebelum meninggalkan Mekah, dan setelah menyelesaikan tujuh putaran thawaf, kita